Selasa, 27 Maret 2012

12. Gabriel Batistuta
Ia menolak pindah ke klub lain meskipun Fiorentina degradasi ke Serie B Italia pada musim 1992/93. Namun pada tahun berikutnya, striker Argentina yang kerap disapa Batigol ini membawa klubnya kembali ke Serie A. Dari Newell's Old Boys hingga gantung sepatu di Al Arabi, Batigol mengemaskan total 254 gol dari 441 kali main. Setelah sembilan musim bersama Fiorentina, ia dijual ke AS Roma dan menjadi sumber inspirasi utama Giallorossi untuk meraih scudetto ketiga dalam sejarahnya.


11. Thierry Henry
Kala membela Arsenal, Henry menjadi topskor Liga Primer Inggris sebanyak empat kali (2002, 2004, 2005 dan 2006) dan menjadi pemain tersubur The Gunners dengan 226 gol dari semua kompetisi. Ia juga meraih dua gelar penting bersama timnas Prancis, yakni Piala Dunia 1998 dan Euro 2000.


10. Roberto Baggio

Sayangnya, Baggio lebih diingat dengan kegagalannya mengeksekusi tendangan dari titik putih sehingga Italia kalah adu penalti melawan Brasil di final Piala Dunia 1994. Tapi, tanpa penampilan Baggio yang gemilang sepanjang turnamen itu, Azzurri tak mungkin mencapai final. Ia menjadi anak emas sepakbola Italia sejak bergabung dengan Fiorentina pada 1985, sebelum rekor transfernya ke Juventus menjelang Piala Dunia 1990. Dikenal dengan sebutan "The Divine Ponytail" karena rambut kuncir dan ketaatannya menjalankan agama Budha, Baggio meraih scudetto dua kali - bersama Juventus pada 1994/95, dan AC Milan pada musim berikutnya. Pemain Terbaik Dunia versi FIFA pada 1993.


9. Alessandro Del Piero
Juventus forever, per sempre, selamanya! Itulah si Pinturicchio yang sudah lima kali scudetto bersama Bianconeri dan menjadi ikon klubnya dengan 500 penampilan lebih. Sama halnya dengan Batigol, ia pun menolak keluar dari klubnya yang degradasi pada 2006 akibat kasus Calciopoli. Titel U-21 Eropa pada 1994 dan 1996 disandangnya, ditambah lagi gelar juara Piala Dunia 2006. Loyalitas adalah emas!


8. Marco van Basten
Torehan 218 gol dari 280 penampilan bersama Ajax dan AC Milan bukan prestasi yang mudah diraih. Ia juga mengoleksi hat-trick gelar pada 1992 - Pemain Terbaik Dunia versi FIFA, Pemain Terbaik Eropa, dan Pemain Terbaik Dunia. Marco van Basten menjadi pemain yang sukses mengikuti jejak Johan Cruyff, sekaligus memimpin Belanda juara Eropa untuk pertama kalinya pada 1988. Bersama AC Milan, ia meraih Piala Eropa pada 1989 dan 1990. Sayangnya, cedera pergelangan kaki memaksanya pensiun lebih dini. Meski demikian, Van Basten tetap berkiprah dalam dunia sepakbola. Ia melatih timnas Belanda pada 2004-08 dan kini mengasuh Ajax.

7. Ronaldo (Ronaldo Luiz Nazario da Lima)
Sang fenomena ini sudah dua kali meraih hat-trick gelar Pemain Terbaik FIFA, Eropa dan Dunia. Nama Ronaldo mulai bangkit ketika melesatkan 58 gol dalam 60 pertandingan di awal karirnya bersama Cruzeiro pada 1993. Setelah dua musim yang gemilang bersama PSV Eindhoven, ia bergabung dengan Barcelona pada 1996 dan membukukan 34 gol dalam 37 laga untuk menjadi topskor. Bersama Inter Milan, Ronaldo 'mengejek' gaya pertahanan klub Italia lainnya. Alhasil, 25 gol dikemasnya, sekaligus membawa Inter juara Piala UEFA - semuanya dalam musim pertamanya. Ia juga meraih topskor pada dua musim pertamanya bersama Real Madrid. Duka kekalahan 3-0 dari Prancis pada final Piala Dunia 1998 terhapus, ketika Ronaldo membawa Brasil juara Piala Dunia berikutnya. Ia menjadi topskor dengan 8 gol, dan dua di antaranya dicetak di final melawan Jerman.


6. Bobby Charlton (Sir Robert Charlton)Inilah salah satu pemain terbaik Inggris sepanjang masa. Bobby Charlton meraih 106 caps dan 49 gol bersama timnas Inggris. Sebagai bagian dari "Busby Babes" yang selamat dari tragedi Munich 1958, Charlton sepuluh tahun kemudian membawa Manchester United menjadi klub pertama Inggris yang juara Piala Eropa. Charlton juga membantu tuan rumah Inggris meraih Piala Dunia 1966. Perlawanan Charlton kontra Eusebio di semifinal melawan Portugal dikenang sebagai pertandingan terbaik Inggris sepanjang masa.



5. Alfredo Di StefanoKetika membela Real Madrid, Di Stefano mengoleksi delapan titel Liga Spanyol dan memenangkan lima edisi pertama Piala Eropa. Ia juga melesatkan gol dalam setiap pertandingan final. Kepemimpinannya di lapangan ditambah skill menakjubkan membuat Di Stefano menjadi faktor utama Real Madrid mendominasi Eropa pada akhir 1950-an. Namun, Di Stefano gagal di tingkat internasional. Ia pernah memperkuat timnas Argentina, Kolombia dan Spanyol, tapi tak satupun gelar Piala Dunia direbut. Ia selalu dikenang ketika menciptakan hattrick saat Real Madrid membantai Frankfurt 7-4 untuk mengangkat trofi Piala Eropa kelima kalinya beruntun.

4. Ferenc Puskas
Inilah striker yang kualitasnya akan sulit ditemui lagi di Hongaria. Bersama timnas, ia mencatat rekor 84 gol dari 85 caps. Tubuhnya pendek, dadanya rata, tapi kekuatannya terletak pada kaki kirinya yang mampu melepaskan tembakan secepat kilat. Setelah meraih medali emas Olimpiade 1952 sekaligus mengakhiri dominasi Inggris di Eropa, timnas Hongaria menjadi favorit juara Piala Dunia 1954. Tim berjuluk "Mighty Magyars" melesakkan 17 gol dalam babak grup sebelum menyingkirkan Brasil dan Uruguay. Meskipun cedera berat, Puskas memaksakan dirinya tampil di final, bahkan mencetak gol sebelum kalah secara menyakitkan oleh Jerman Barat.


3. Eusebio (Eusebio da Silva Ferreira)
Pemenang Sepatu Emas di Piala Dunia 1966 ini mencetak sembilan gol buat Portugal sebelum tersingkir di semi-final oleh tuan rumah Inggris, yang kemudian keluar sebagai juara. Eusebio menjadi pemain Afrika pertama (kelahiran Mozambique) sehingga dikenal sebagai "Pele versi Eropa" - dan hingga kini masih dinobatkan sebagai pemain terbaik Portugal sepanjang masa. Dari Benfica hingga Sporting Lisbon, nama Eusebio bersinar di usia 19, ketika mencetak hat-trick ke gawang Santos (yang kala itu diperkuat Pele) pada Turnamen Paris 1961. Eusebio menjadi topskor Liga Portugal tujuh kali dan meraih Pemain Terbaik Eropa pada 1965. Dua golnya ke gawang Real Madrid membantu Benfica meraih Piala Eropa untuk kedua kalinya pada 1962. Sayangnya, ia cedera lutut dan terpaksa gantung sepatu pada umur 32 tahun. Ia menorehkan 41 gol dari 64 caps internasional.


2. Johan Cruyff
Inilah master of total football. Kapten Cruyff memimpin Belanda di Piala Dunia 1974, dengan mencetak dua gol baik ke gawang Argentina maupun Brasil, sebelum dikalahkan Franz Beckenbauer dan Jerman Barat di partai puncak. Johan Cruyff merupakan nama paling terkenal dalam sejarah sepakbola Belanda. Ia menjadi pemeran utama dalam dominasi Ajax di kancah Eropa pada era 1970-an. Ia mendominasi Belanda dengan delapan titel domestik bersama Ajax ditambah satu lagi di Feyenoord. Tiga gelar Piala Eropa berturut-turut diraih pada 1970 hingga 1973 sebelum hijrah ke Barcelona. Ia pensiun menjelang Piala Dunia 1978, dan selanjutnya sukses melatih dua bekas klubnya.


1. Pele (Edson Arantes do Nascimento)
Pada usia 17 tahun, Pele (foto) memborong enam gol di Piala Dunia 1958, dan menjadi sumber inspirasi Brasil meraih titel pertamanya. Karirnya penuh dengan prestasi, di dalam maupun luar lapangan, dan saat ini menjadi duta besar sepakbola. Angka-angkanya: 470 gol dalam 412 penampilan bersama Santos, dan 77 gol dari 92 caps di timnas Brasil. Tiga kali juara Piala Dunia, sepuluh titel Campeonato Paulista, dua Copa Libertadores. Butuh penjelasan apa lagi?


sumber: http://haxims.blogspot.com/2009/12/top-12-striker-sepakbola-terbaik.html

Pesan Kematian Beberapa Musisi Melalui Karyanya

Semua orang pasti tahu dan tidak akan kaget lagi jika mendengar ungkapan yang mengatakan bahwa semua manusia pasti mati. Tetapi pernahkah anda memikirkan bagaimana anda akan mati? Jika anda sudah mengetahuinya pun belum tentu anda menuliskannya dalam sebuah lirik lagu yang menceritakan secara spesifik bagaimana tepatnya anda akan mati nanti. Jika iya maka anda akan bergabung dengan para musisi dibawah ini, orang-orang yang telah memprediksi kematiannya dengan tepat dalam lirik lagu mereka sendiri.

1. Jimi Hendrix - "The Ballad of Jimi"


Pada tahun 1965 sebelum banyak orang mengenalnya, Jimi Hendrix masuk ke sebuah studio rekaman di New York dan membuat semua orang didalam ruangan terheran-heran ketika dia menambahkan potongan lagu kedalam sebuah lagu baru, potongan yang berisi tentang bagaimana temannya yang bernama Jimi akan mati dalam lima tahun. Lagu "The Ballad Of Jimi" dimulai dengan pernyataan Hendrix bahwa lagu itu didedikasikan untuk mengenang sahabatnya seorang pemain gitar bernama Jimi. Beberapa tahun kemudian Sulit sekali jika ini dikatakan sebuah kebetulan.

Dalam proses rekaman Hendrix mengulang-ulang baris ""that is my story" sehingga kedengarannya menyeramkan. Penggalan lirik tersebut adalah,

"Many things he would try, For he knew soon he'd die."
"Now Jimi's gone, he's not alone. His memory still lives on."
"Five years, this he said. He's not gone, he's just dead."

Yang terjemahan bebasnya:

"Banyak hal yang dia akan lakukan, Karena ia tahu ia akan segera mati."
"Sekarang Jimi telah tiada, dia tidak sendirian, kenangannya akan terus hidup."
"Lima tahun," ini yang dia katakan, dia tidak pergi, dia hanya mati.."

Apa yang terjadi kemudian?
Jimi Hendrix mati tercekik dengan cara yang mengenaskan, dia tersedak muntahannya sendiri, dia meninggal lima tahun setelah rekaman "The Ballad Of Jimi" yang berisi lirik "Five years, this he said. He's not gone, he's just dead." ("Lima tahun," ini yang dia katakan, dia tidak pergi, dia hanya mati)

Yang mengganjal dengan artikel ini memang tidak ada potongan lirik yang menyebutkan kalau dia akan mati tersedak muntahnya sendiri, tetapi tetap saja fakta yang ada menarik dan membuat orang bertanya-tanya.

2. Richie Rich feat. Tupac -"Niggas Done Changed"


Lirik lagu ini menceritakan tentang Richie Rich tokoh kartun anak-anak yang dikatakan, " Tangannya penuh dengan berbagai macam mainan." Kita sama-sama tahu jika pernyataan itu benar, bahkan mungkin sekarung penuh mainan. Namun itu semua tidaklah penting karena yang menarik dalam lagu Tupac Shakur yang berjudul "Niggas Done Changed" adalah lirik yang menyebutkan.

"I been shot and murdered, can tell you how it happened word for word,
But best believe niggas gon' get what they deserve."

Yang terjemahan bebasnya adalah:

"Saya ditembak dan dibunuh, saya dapat menceritakannya kepada anda kata per kata, percayalah negro akan mendapatkan apa yang layak bagi dirinya."

Apa yang terjadi kemudian?
Tupac ditembak dan dibunuh seperti yang dia ungkapkan dalam lirik lagunya. Penembakan itu terjadi di Vegas setelah selesai menyaksikan pertarungan Mike Tyson. Pada saat peristiwa itu terjadi tidak ada seorang pun yang melihat penembaknya dan sampai sekarang kasus tersebut belum terpecahkan.

3. Lynyrd Skynyrd - "That Smell"


 Pernahkah anda mengutuk seseorang? Seperti jika anda pulang lalu menemukan bahwa kamar anda penuh dengan sisa-sisa makanan yang berceceran. Anda kesal dan memaki dengan mengatakan semoga orang tersebut akan mengalami mencret hebat selama-lamanya. Namun kemudian kutukan itu terwujud dan anda terlambat untuk menyadari bahwa anda memiliki kekuatan besar?

Lagu Lynyrd Skynyrd yang berjudul "That Smell" mirip dengan kisah diatas hanya saja kata "mencret hebat selama-lamanya" diganti dengan "kecelakaan pesawat yang mengerikan".

Lagu ini ditulis untuk mengekspresikan kekecewaan vokalis Ronnie Van Zant dengan gaya hidup sang gitaris Gary Rossington, karena permasalahan obat bius dan alkoholnya mulai berpengaruh negatif terhadap band. Lirik tersebut adalah,

"Say you'll be alright come tomorrow, but tomorrow might not be here for you."
"Angel of darkness upon you."
"The smell of death surrounds you."

Terjemahan bebasnya adalah:

"Katakanlah besok kau akan baik-baik saja, tapi besok mungkin tidak akan ada lagi untukmu."
"Malaikat kegelapan menaungimu."
"Bau kematian mengelilingimu."

Apa yang terjadi kemudian?
Pada tanggal 20 Oktober 1977, hanya tiga hari setelah merilis album yang berjudul Street Survivors pesawat Lynyrd Skynyrd yang sedang melakukan perjalanan jatuh di sebuah hutan dekat Gillsburg, Mississippi. Baris lirik "Bau kematian mengelilingimu" menjadi kenyataan, dan yang membuat peristiwa itu menjadi lebih menyeramkan lagi adalah fakta dimana Rossington selamat sementara ketiga personil lainnya termasuk Van Zant tewas. Dan seolah-olah lagu itu saja belum cukup karena kecelakaan pesawat tersebut gambar sampul album Street Survivors pun sampai harus dirubah.

Ya, band ini memang benar-benar terbakar. Sebagai akibat dari kecelakaan pesawat tersebut salinan asli kover album yang bernuansa kobaran api menjilat-jilat telah ditarik dan diganti dengan gambar personil band yang berdiri dengan latar belakang hitam menyedihkan. Namun 30 tahun kemudian gambar sampul album dengan api kembali dipasang untuk rilisan baru tahun 2008.

4. Hank Williams - "I'll Never Get Out of this World Alive"

 
 Tidak ada yang mengejutkan tentang maksud judul lagu diatas, karena semua manusia tahu kalau mereka pasti mati. Namun sebelum terjadi tentu orang tidak akan penasaran mengenai sesuatu dibalik sebuah lagu. "I'll Never Get Out Of This World Alive" yang dirilis pada tahun 1952 merupakan single terakhir Hank Williams. Lagu ini sebenarnya biasa-biasa saja, mengenai suka duka kehidupan sehari-hari manusia pada umumnya. Lirik tersebut adalah:

"No matter how I struggle and strive. I'll never get out of this world alive."
"Doctor, hurry, he's struggling. And striving! Oh no...."

Yang terjemahan bebasnya adalah:

"Tidak peduli bagaimana saya berjuang dan berusaha. Saya tidak akan pernah meninggalkan dunia ini hidup-hidup."
"Dokter, cepatlah, dia berjuang, dan berusaha, Oh tidak…."

Apa yang terjadi kemudian?
Setelah dilaporkan berjuang dan berusaha, Hank Williams tidak berhasil mempertahankan hidupnya. Pada pagi hari 1 Januari 1953 hanya beberapa bulan setelah lagu ini dirilis, ia dinyatakan meninggal di ruang gawat darurat Rumah Sakit Oak Hill.

Dan setelah kematiannya lagu "I'll Never Get Out of this World Alive" langsung merangsek ke urutan pertama tangga lagu Billboard.

Jumat, 06 Januari 2012

Tugu Yogyakarta

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSmK_voB_fYbeZU9lrP9wPfZqvdK_wS36akc3VPHLUcBp8DwkavQU17iZvIAE9jkDeU_VwFjOZt28A_bb9CmxsEW6FPKUsP9ilFS36kDhyBMBiAKGHz6denkHVtsy6AxKYo12Q5BugkAlU/s320/tugu+jogja.jpg
Yogyakarta — Bila datang ke Yogyakarta, dan kebetulan Anda bingung menentukan arah mau ke mana, ada satu patokan yang pasti dikenal oleh seluruh Wong Yogya. Itulah Tugu. Sebuah bangunan monumen sejarah yang terletak di perempatan bertemunya Jalan P Mangkubumi di sisi selatan, Jalan AM Sangaji di sisi utara, Jalan Jenderal Sudirman di sebelah timur, dan Jalan P Diponegoro di sebelah barat. Tugu setinggi 15 meter itu diresmikan pada 3 Oktober 1889 atau 7 Sapar 1819 Tahun Jawa.

Dari Tugu itu pula, maka pendatang dari luar Yogya seolah bisa ”menggenggam” seluruh kawasan kota ini. Tinggal mau ke mana? Semua bisa ditempuh dalam hitungan menit. Yogya kota kecil, Tugu bisa menjadi poros segala arah. Jika kemudian bingung di dalam kota Yogya, silakan kembali ke Tugu. Dijamin Anda tidak bingung lagi!

http://sdgambiranom.files.wordpress.com/2008/12/tugu-yogya.jpg

Asal tahu saja, Tugu itu ternyata juga menjadi salah satu poros imajiner pihak Kraton Yogyakarta. Jika ditarik garis lurus dari selatan ke utara, atau sebaliknya; maka akan ditemukan garis lurus ini: Laut Selatan (konon dikuasai oleh Kanjeng Ratu Kidul, istri Sultan Raja-raja Mataram), Krapyak, Kraton Yogyakarta, Tugu, dan Gunung Merapi.

Bahkan, Sultan sebagai penguasa Kraton Yogyakarta, jika duduk di singgasana di Siti Hinggil Kraton, ia bisa memandang Gunung Merapi di sisi utara. Ikatan magis antara Laut Kidul, Kraton, dan Gunung Merapi hingga saat ini dipercaya oleh Wong Yogya. Oleh sebab itu budaya larungan selalu dilaksanakan pada bulan Sura di Laut Selatan maupun Gunung Merapi oleh pihak Kraton.

Filosofi Berubah
Seiring dengan perjalanan sejarah, Tugu yang sudah berumur 100 tahun lebih itu rupanya akan diubah bentuknya. Perubahan bentuk itu – jika jadi dilakukan -- jelas bisa dibilang melanggar undang-undang cagar budaya. Namun apa mau dikata jika yang mau mengubah adalah pihak Kraton Yogyakarta? Tentunya ada alasan kuat yang mendasarinya. Konon, dari catatan sejarah disebutkan, sosok Tugu yang ada sekarang itu sebenarnya telah mengalami perubahan bentuk dari sosok aslinya. Tugu itu semula didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I, pendiri Kerajaan Yogyakarta setelah Mataram Islam yang berpusat di Kartasura terpecah menjadi dua. Sebagian menjadi Kasultanan Yogyakarta, sebagian lagi menjadi Kasunanan Surakarta pada Perjanjian Giyanti tahun 1755. Tugu itu dulu disebut Tugu Golong-Gilig.

Bentuk Tugu Golong-Gilig itu, konon, puncaknya berupa golong (bulatan mirip bola) dan bawahnya berbentuk bulat panjang/silindris atau gilig. Tugu Golong-Gilig tersebut melambangkan tekad yang golong gilig (menyatunya pimpinan/raja dengan rakyatnya). Makna lebih jauh adalah bersatunya raja dan rakyatnya dalam perjuangan melawan musuh maupun menyatu dalam membentuk pemerintahan dalam satu negara. Di sisi lain juga bisa dimaknakan sebagai hubungan antara manusia dengan Sang Khalik.

Jika melihat makna Tugu Golong-Gilig adalah bersatunya antara raja dan rakyat, maka hal itu bisa dimengerti karena pendiri Kerajaan Yogyakarta – kala itu – dikenal sebagai pemberontak yang ingin memisahkan diri dari Kerajaan Mataram Islam yang justru dikuasai penjajah Belanda. Pangeran Mangkubumi (kemudian bergelar Sultan Hamengku Buwono I) memilih memberontak dan memisahkan diri daripada kerajaan di bawah pengaruh kekuasaan Belanda.

Pernah Runtuh
Tugu Golong-Gilig semula dibangun setinggi 25 meter. Kemudian karena gempa tektonik pada 10 Juni 1867 atau 4 Sapar Tahun EHE 1284 H atau 1796 Tahun Jawa sekitar pukul 05.00 pagi, tugu itu rusak terpotong sekitar sepertiga bagian. Musibah itu bisa terbaca dalam candra sengkala – sebuah catatan kata yang bermakna angka tahun -- Obah Trusing Pitung Bumi (1796).

http://www.tembi.org/dulu/tugu_yogyakarta_tahun_1928/image002.jpg

Tugu itu kemudian diperbaiki oleh Opzichter van Waterstaat/Kepala Dinas Pekerjaan Umum JWS van Brussel di bawah pengawasan Pepatih Dalem Kanjeng Raden Adipati Danurejo V. Lalu tugu baru itu diresmikan HB VII pada 3 Oktober 1889 atau 7 Sapar 1819 Tahun Jawa. Oleh pemerintah Belanda, tugu itu disebut De Witte Paal (Tugu Putih).

Menurut kerabat Kraton Yogyakarta yang juga Kepala Bapedalda (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah) Daerah Istimewa Yogyakarta, Raden Mas Haji Tirun Marwito SH; saat ini Kraton Yogyakarta memang sedang mengkaji kemungkinan mengembalikan Tugu Yogya ke bentuk asalnya. ”Bentuk Tugu yang sekarang ini sudah direkayasa oleh pihak penjajah Belanda saat itu. Akibatnya makna filosofinya sudah berubah,” tuturnya.

Saat dibangun kembali oleh pemerintah Belanda itu, di sana ada candra sengkala Wiwaraharja Manunggal Manggalaning Praja atau tahun Jawa 1819 yang berarti pintu menuju kesejahteraan bagi para pemimpin negara. Hal itu jelas bertentangan dengan simbol Golong-Gilig. Oleh sebab itulah maka pihak Kraton Yogyakarta berniat mengubah bentuk tugu yang sekarang.

”Bila nanti rencana itu dilaksanakan, ada beberapa kemungkinan yang akan ditempuh. Misalnya, Tugu Yogya yang ada sekarang ini dipindah dan diletakkan di pinggir jalan sebagai monumen bahwa Tugu Yogya pernah berbentuk seperti itu. Lalu di lokasi tempat tugu itu berada dibangun kembali Tugu Golong-Gilig seperti yang pernah dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono I,” kata Tirun.

Arti Persaudaraan

Disebuah desa yg subur, hiduplah 2 lelaki bersaudara. 
Sang kakak telah berkeluarga dgn 2 orang anak, sedangkan si adik masih melajang. 
Mereka menggarap satu lahan berdua dan ketika panen, hasilnya mereka bagi sama rata. 
Disuatu malam setelah panen, si adik duduk sendiri dan berfikir. "pembagian ini sungguh tidak adil, seharusnya kakakku lah yg mendapat bagian lebih banyak karena dia hidup dgn istri dan kedua anaknya." Maka dimalam yg sunyi itu diam2 dia menggotong satu karung padi miliknya dan meletakkanya dilumbung padi milik kakaknya". 

Ditempat yg lain, sang kakak juga sdg berfikir, "pembagian ini adil jika adikku mendapat bagian yg lebih bnyak, karena ia hidup sendiri, jika terjadi apa2 dgnnya tak ada yg mengurus, sedangkan aku ada anak dan istri yg kelak merawatku." 
Maka sang kakakpun bergegas mengambil satu karung dari lumbungnya dan mengantarkan dgn diam2 ke lumbung milik sang adik. 

Kejadian ini terjadi bertahun-tahun. Dalam benak mereka ada tanda tanya, kenapa lumbung padi mereka seperti tak berkurang meski telah menguranginya setiap kali panen? 
Hingga disuatu malam yg lengang setelah panen, mereka berdua bertemu ditengah jalan. Masing2 mereka menggotong satu karung padi. Tanda tanya dalam benak mereka terjawab sudah, seketika mereka saling memeluk erat, mereka sungguh terharu menyadari betapa mereka saling menyayangi. 

Beginilah seharusnya kita bersaudara. 
Harta tidak menjadi pemicu permusuhan melainkan menjadi perekat yg teramat kuat diantara saudara. 
Tuhan telah menanamkan cinta pada hati mereka yg mau lelah memikirkan nasib saudara2 mereka. 
Tuhan tak akan membiarkan kita kekurangan jika kita selalu berusaha mencukupi kehidupan orang lain. Tuhan tak akan menyusahkan kita yg selalu berusaha membahagiakan orang lain. 
THE POWER OF GIVING....


Sumber : http://terselubung.blogspot.com/2012/01/renungan-sore.html

Bakat Langka : Ambidexterity

AMBIDEXTERITY adalah keadaan dimana seseorang yang mahir menggunakan kedua tangan dalam kegiatan orang tersebut (contohnya menulis). Ini adalah bakat manusia dimana manusia tersebut mampu melakukan perubahan dominasi pergerakan pada salah satu sisi . Orang-orang yg terlahir dengan bakat tersebut biasanya disebut Penwald ambidextrous. Dan mereka juga bisa berhenti menggunakan kedua tangan mereka dan hanya menggunakan satu tangan saja.

Meskipun Ambidexterity itu sangat jarang, tapi orang yang memiliki bakat ini masih memungkinkan untuk melakukan beberapa tugas dengan tangan tertentu. Tingkat fleksibilitas dengan masing-masing tangan umumnya faktor kualitatif dalam menentukan seseorang yang Ambidexterity.



Di zaman yang modern ini, lebih mudah untuk menemukan orang yang mengalami ambidexterity yang dulunya kidal, dan yang berlatih agar bisa menjadi ambidextrous baik secara berlatih mandiri maupun diajarkan pada institusi pendidikan yang menekankan untuk menggunakan tangan kanan. Dan juga karena banyaknya alat yang bentuknya asimetris (contoh pembuka kaleng, gunting, gitar dll) dan didisain untuk orang yang menggunakan tangan kanan. Hal ini menyebabkan banyak orang kidal yang belajar untuk menggunakan alat tersebut dengan tangan kanan karena sedikitnya alat yang didisain khusus untuk orang kidal. Dan hal ini menyebabkan orang kidal dapat menggunakan tangan kanannya secara bersamaan dengan tangan kiri.

Ambidexterity sering didorong dalam kegiatan-kegiatan yang memerlukan banyak keterampilan di kedua tangan, seperti juggling, berenang, perkusi, keyboard musik, mengetik, bisbol, lacrosse, pembedahan, tinju, bola basket dan pertempuran.

Keuntungan Ambidexterity
Dalam sepak bola, mampu menendang dengan kedua kaki memberikan lebih banyak pilihan untuk melewati dan mencetak gol, serta kemampuan untuk bermain di kedua sayap. Oleh karena itu, pemain dengan kemampuan untuk menggunakan kaki lemah mereka dengan tendangan yang akurat ialah sangat berharga dalam tim mana pun.

Dalam balap mobil sport profesional, pembalap yang berpartisipasi dalam berbagai perlombaan di Amerika Serikat dan Eropa kadang-kadang menemukan kemudi yang dipasang pada sisi yang berbeda dari mobil. Sementara posisi kemudi sebagian besar tidak terpengaruh, tangan yang digunakan untuk memindahkan gigi transmisi mengalami perubahan. Kenyataan ini lebih rumit bahwa pergeseran pola transmisi relatif terhadap perubahan, misalnya perubahan roda gigi yang memerlukan tangan kiri dalam memindahkan tuas ke arah pembalap menjadi gerakan menjauh dari pembalap yang menggunakan tangan kanan memindahkan tuas transmisi. Seorang pembalap yang terampil dalam menggeser tuas transmisi dengan kedua tangan dapat membawa keuntungan.